cetak-wirausaha-muda-baru-kemenpora-berkolaborasi-dengan-universitas-nurul-jadid-probolinggo

Cetak Wirausaha Muda Baru, Kemenpora berkolaborasi dengan Universitas Nurul Jadid Probolinggo

Probolinggo – Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Hendro Wicaksono sebagai representasi Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora membuka secara resmi Kuliah Kewirausahaan Pemuda pada Sabtu pagi (14/10/2023) di Universitas Nurul Jadid (UNUJA), Probolinggo. Kemenpora bekerja sama dengan Universitas Nurul Jadid menggelar kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda ke-36 dengan bertemakan “Jurus Jitu Bangun Usaha di Kota Mangga,” yang sukses menghadirkan 250 orang mahasiswa. UNUJA merupakan satu di antara 36 kampus yang menjadi mitra Kemenpora dalam penyelenggaraan Kuliah Kewirausahaan Pemuda, di mana kampus telah dipandang sebagai faktor yang dapat mendongkrak tingkat keberhasilan dalam membangun ekosistem kewirausahaan pemuda.

Wakil Rektor 1, Bidang SDM dan Akademik UNUJA Haji Hambali berterima kasih kepada Kemenpora atas terselenggaranya Kuliah Kewirausahaan Kepemudaan.

“Kita harus mengetahui apa yang akan kita lakukan setelah diwisuda, pondok pesantren nurjadid memiliki trilogi visi, yang pertama bagaimana mahasiswa santri ketika sudah selesai dalam masa pembelajarannya mereka harus tuntas dalam tatacara peribadatannya, pada hari ini kita semua berada di era competitiveness, mahasiswa punya masa depan 15-20 tahun yang akan datang, ada sesuatu yang perlu kita perjuangkan yaitu belajar ilmu dunia dan ilmu keagamaan. Hasil dari produk keduniaan jika digunakan untuk menunjang ibadah maka akan berhasil pada keagamaan. Kedua, mahasiswa harus menghindari dosa-dosa pribadinya baik itu dosa besar maupun kecil. Ketiga, kita harus memiliki adab yang baik pada Allah dan makhluknya. Indonesia memiliki bonus demografi, pemuda adalah orang yang akan mengelola sumber daya alam di Indonesia, jika tidak memanfaatkan bonus demografi Indonesia bisa menjadi bangsa yang terjajah kembali. Entrepreneur artinya harus memiliki jiwa yang berani, mari kita gunakan otak kanan untuk berimajinasi dan didukung oleh otak kiri untuk menganalisis risiko. Sesungguhnya hal yang sedang kita pikirkan dan diproyeksikan ke hati adalah doa yang sedang didekatkan kepada Tuhan. Jangan pernah bermain dengan kata hati, hanya inginkan yang baik-baik saja jangan yang buruk. Momen yang sering dikabulkan oleh tuhan adalah ketika kita terbangun dari tidur maka berdoalah yang  baik-baik ketika baru terbangun.”

Hendro Wicaksono berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Kuliah Kewirausahaan Kepemudaan, pada sambutannya Hendro menyampaikan bahwa “Kuliah Kewirausahaan Pemuda adalah mandat Presiden Jokowi dan Mas Menteri, pemuda jangan hanya belajar, tapi cobalah mengembangkan otak kanan, otak kreativitas, jika cumlaude maka otak kirinya yang canggih sehingga menghasilkan prestasi akademik, tapi untuk menyongsong masa depan yang lebih cemerlang maka otak kanan harus lebih dikembangkan. Usia 16-30 tahun sebanyak 65 juta dari 267 juta penduduk pada tahun ini, sementara di tahun 2045 Indonesia emas ditargetkan melahirkan banyak wirausha sukses, negara maju ditopang oleh wirausaha bukan oleh birokrat dan pegawai. Masa depan yang cemerlang adalah wirausaha dan menjadi wiramuda, Rasulullah ketika menikahi Siti Chotijah memberikan mahar sejumlah 100 unta, harga unta sekitar 1 miliar di arab saudi, di usia 25 tahun rasul menikah, kita harus meneladani Rasulullah. Pekerjaan Rasulullah bukanlah PNS tapi pedagang, kita harus tanamkan di mindset seperti Rasul dan menjadi wirausaha. PNS tidak akan bisa mencapai level kekayaan seperti Rasul di umur 25, hal tersebut malah akan mengundang kecurigaan dari aparat penegak hukum. Contoh nyata dari pemuda adalah pemilik Bakso Rusuk Joss bernama Isa Juarsa yang hanya lulusan SMK tapi sudah memiliki 25 cabang karena bermodalkan membaca dan berpikir kreatif karena ia tidak bisa memasak pada awalnya.  Kiat-kiat berusaha yaitu berani bermimpi, berani mencoba hal baru, berani gagal, berani sukses. Selagi masih muda dan belum memiliki tanggungan keluarga janganlah takut dan maksimalkan seluruh potensi dan kesempatan kalian, jangan batasi diri pada keahlian yang sudah ditekuni karena banyak yang sukses bahkan di bidang yang baru mereka pelajari.”

Kuliah Kewirausahaan Pemuda kali ini juga turut menghadirkan berbagai narasumber yang membagikan motivasi dan inspirasi di UNUJA antara lain: Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Probolinggo Sutrisno; Owners Wilda Bakery (Alumni Universitas Nurul Jadid) Wildatul Uluf; Sekretaris HIPMI Probolinggo Setiyo Adi Nugroho, Ns. M.Kep; Dosen Ekonomi Syariah FAI Universitas Nurul Jadid Desy Bariyyatul Qibtiyah, S.E., M.Sc. (ESY). (*)